Bagaimana Tubuh Bereaksi Terhadap Gula
June 15, 2014 • Posted by RumahFitnes.com in Nutrition • Tags: asam lemak, lemak perut, lemak tubuh, makanan bergizi, makanan berserat, makanan enak, makanan otot, menghilangkan lemakMakanan manis akan membuat kita senang, ketika kita mengecap rasa manis maka dengan seketika kita merangsang otak untuk memproduksi hormon dopamin yang membuat kita merasa nyaman dan senang.
Kemudian setelah ditelan gula akan masuk ke dalam sistem pencernaan dan dilarutkan dengan cairan pencernaan lalu dikirim ke usus kecil. Tubuh kita akan memproduksi enzim yang lalu mulai memecah gula itu menjadi dua jenis molekul, yakni glukosa dan fruktosa.
Kebanyakan gula tambahan berasal dari tebu atau bit, keduanya mengandung glukosa dan fruktosa hampir seimbang. Sementara itu, gula tambahan yang berasal dari sirup jagung memiliki lebih banyak fruktosa yang diproses dibanding glukosa. Mengkonsumsi gula fruktosa lebih sering akan berpengaruh buruk pada tubuh, terutama jika selama ini Anda memiliki gaya hidup kurang bergerak.
Beginilah reaksi tubuh pada fruktosa dan glukosa:
Reaksi tubuh terhadap Glukosa
– Setelah ditelan, glukosa masuk ke dalam dinding usus kecil, merangsang pankreas untuk mengeluarkan insulin, hormon yang akan mengubah gula menjadi energi.
– Kebanyakan makanan dan minuman mengandung terlalu banyak glukosa yang akan membanjiri tubuh, sehingga kita menjadi ingin makan lebih banyak lagi. Otak akan melawannya dengan melepaskan serotonin, hormon yang juga mengatur tidur. Akibatnya adalah terjadi penurunan atau peningkatan drastis pada kadar gula darah.
– Insulin juga akan menghambat produksi leptin, si hormon lapar yang akan memberi tanda pada otak bahwa kita sudah kenyang. Makin tinggi kadar insulin, makin laparlah kita (meski sudah makan banyak). Dalam kondisi ini otak akan memerintahkan tubuh untuk mulai menyimpan glukosa sebagai lemak perut.
– Kadar insulin yang tinggi juga berdampak pada otak, hal ini diduga juga memicu penyakit Alzheimer. Selain itu, otak akan mengurangi produksi dopamin, sehingga kita merasa seperti “ngidam” dan ingin makan terus.
– Pankreas akan memompa lebih banyak insulin sehingga sel-sel tubuh menjadi resisten. Seluruh glukosa akhirnya tak bisa masuk dalam sel tubuh dan beredar pada peredaran darah. Kadar gula darah pun selalu tinggi dan lama kelamaan akan terjadi prediabetes, atau jika tidak disadari langsung menjadi diabetes.
Reaksi tubuh terhadap Fruktosa
– Molekul ini juga akan masuk dalam dinding usus kecil lewat peredaran darah, yang akan mengirim fruktosa langsung ke liver.
– Liver akan bekerja untuk memetabolisme fruktosa menjadi sesuatu yang bisa dipakai tubuh. Tetapi organ ini gampang lelah, terutama jika kita sering mengasup makanan bergula. Seringkali, kelebihan fruktosa akan memicu perlemakan hati.
– Kebanyakan fruktosa juga akan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan produksi trigliserida, jenis lemak yang bisa pindah dari liver ke pembuluh darah. Risiko penyakit jantung dan stroke pun meningkat.
– Liver akan mengirimkan sinyal darurat dan meminta insulin tambahan. Padahal, pankreas saat ini sudah bekerja keras dan ini menyebabkan terjadinya peradangan. Kita pun lebih beresiko menderita diabetes.
Sebisa mungkin hindari konsumsi makanan dan minuman yang manis atau terlalu manis. Selalu sediakan cemilan sehat dan air putih untuk konsumsi harian Anda.
Kirim Komentar: