Apakah Gula dan Tepung Membuat Gemuk

June 3, 2014 • Posted by RumahFitnes.com in Nutrition • Tags: , , , , , ,  






Makan sedikit pasti kurus! Itulah yang ada dalam pikiran setiap orang, sehingga diet yang dijalankan adalah diet tidak sehat dengan cara berlapar ria dan tidak makan. Ada yang sengaja melewatkan makan pagi dan makan malam, dan hanya mengisi perut nya saat makan siang, itupun hanya buah. Diet seperti itu adalah diet tidak sehat yang hanya akan membuat Anda stress dan membahayakan tubuh. Selain mengurangi makan Anda juga aktif melakukan olahraga, pasti Anda berpikir akan cepat kurus bukan? Namun ternyata hal tersebut tidak benar.

Para ahli obesitas dalam komentar di JAMA (Journal of the American Medical Association) mengatakan, makan sedikit dan banyak olah raga tak bermanfaat dalam jangka panjang. Mereka menyarankan masyarakat berhenti menghitung kalori saat berusaha menurunkan berat badan. Faktanya, hanya sedikit orang yang bisa menurunkan banyak berat badan dengan melakukan sedikit makan dan banyak olah raga.

Lantas, apa penyebab obesitas. Mereka mengatakan karbohidrat sederhana adalah penyebabnya. Karbohidrat sederhana ada pada gula dan tepung pembuat roti putih yang kita makan sehari-hari. Kemudian kita terlalu menghindari lemak. Kita perlu melupakan paradigm rendah lemak. Makanan kaya lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan dan minyak zaitun adalah jenis makanan berlemak yang harus kita santap.

Karbohidrat sederhana seperti gula dan tepung menaikkan kadar insulin dengan cepat. Insulin adalah nenek moyang hormon anabolik. Ketika kita mengonsumsi banyak karbohidrat sederhana, terjadi peningkatan insulin yang memicu sel lemak untuk menyerap kalori. Akibatnya tidak terdapat cukup kalori dan gizi untuk memberi energi yang dibutuhkan tubuh. Otak mengenali kekurangan ini dan memicu rasa lapar yang membuat tubuh melambatkan metabolism. Kita pun jadi ingin makan lebih banyak lagi.

Daripada menghitung kalori, seharusnya kita memfokuskan diri pada kualitas makanan yang disantap. Hanya melihat kalori saja menyesatkan dan berpotensi membahayakan karena jumlah kalori tak memandang bagaimana kalori mempengaruhi hormon dan metabolisme. Ujungnya, kita jadi tak mampu terus menjalani diet karena stress memikirkan apa yang boleh dan tidak boleh dimakan. Jadi sekali lagi, perhatikan kualitas makanan, bukan kalori nya.

Kirim Komentar:

 
Connect With Us:
 
© RumahFitnes.Com 2015 All rights reserved. About | Contact us | Term of Use | Sitemap